
Dalam menyampaikan "kebenara" kepada orang lain.
Hati kita memang puas saat mencelanya, tapi ternyata cuma sesaat saja.
Selanjutnya setelah emosi kita reda, maka yang terjadi biasanya penyesalan.
Sesungguhnya Tuhan itu maha indah dan lembut.
Mengapa justru kita sebagai makhluknya malah sering berkata kasar dan keras ?
Bukankah lebih baik kita berkata lembut dan santun.
Agar "kebenaran" yang kita sampaikan, bisa sampai dengan mudah ke "hati" orang yang mendengarnya.
Artikel Terkait:
INSPIRASI HIDUP
- Pemikiran Dan Pendapat Yang Berbeda
- "FOKUSLAH KEPADA DIRIMU SENDIRI LEBIH DULU".
- "JANGAN SUKA MENUNDA-NUNDA, LAKUKAN SAJA DI HARI INI".
- "HARI INI ADALAH KEHIDUPANMU YANG SESUNGGUHNYA".
- "YANG PALING PENTING ITU CARANYA".
- "SUDUT PANDANG KEBENARAN".
- "KEBENARAN ATAU PEMBENARAN ???".
- "TERTIPU OLEH KEBENARAN ???".
- "MENULIS KATA2/TULISAN KEBAIKAN YG INSPIRATIF".
- "NASEHAT UNTUK AKU".
manusia memang memiliki hawa nafsu sebagai karunia dari Allah SWT,
BalasHapuskala manusia bisa mengendalikan hawa nafsu tersebut sehingga senantiasa berbagi kasih sayang sesama manusia maka nikmat kasih sayang Allah akan melimpah kepada hamba-NYA,
dan ketika manusia tidak bisa mengendalikan hawa nafsu-nya, malahan manusia dikuasai hawa nafsu-nya penuh amarah dengki dendam sehingga kasih sayang-nya tiada lagi untuk sesama manusia, maka derajat manusia tersebut kualitasnya lebih rendah dari binatang.
artikel yang sangat menarik kawan :) terimakasih sudah berbagi